Pengertian Function, Ciri-cirinya, dan Contoh Function pada PHP

Bahasa pemrograman PHP merupakan langkah awal yang tepat , yang mana kalian bisa memulai belajar komponen-komponen di dalamnya. Okay, artikel kali ini akan membahas salah satu komponen penting di PHP atau banyak pemrograman lainnya. Tak usah pakai lama, langsung simak pembahasannya sampai kelar yuk tentang Pengertian Function, Ciri-cirinya, dan Contoh Function pada PHP

Pengertian Function 

Dalam konteks dunia IT, function adalah kode pemrograman PHP yang dibuat untuk menyelesaikan tugas tertentu dan dapat digunakan berulang kali yang merupakan bagian dari program utama yang dibuat.

Pokoknya, kalianndapat menggunakan function tertentu yang spesifik atau unik agar website yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Suatu fungsi dapat dijalankan jika fungsi tersebut dipanggil.

Function adalah komponen yang memiliki nama unik dan memiliki algoritma pemrograman di dalamnya untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan atau permasalahan. Function adalah komponen yang sebenarnya dimiliki oleh banyak bahasa pemrograman.

Function biasanya juga diberi nama sesuai dengan isi di dalamnya, loh. Contohnya saat ingin membuat fungsi yang berisi pengurutan angka dari besar ke kecil. Biasanya sih sebagai developer, agar kode lebih mudah dibaca maka penamaannya tidak jauh dari “pengurutan angka” tersebut.

Format Penulisan pada Function

Berikut merupakan aturan penamaan function:

Menggunakan Camel Case

Peraturan penulisan function adalah yang pertama disarankan menggunakan gaya penulisan Camel Case untuk nama fungsi. Dalam Camel Case, setiap kata diawali dengan huruf kapital, kecuali kata pertama.

Contoh: myFunction, hitungTotalPenjualan, dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar seluruh nama fungsi memiliki keseragaman struktur serta lebih jelas untuk mengerti tujuan dari sebuah fungsi.

Tidak Menggunakan Tanda Baca

Peraturan selanjutnya adalah tidak diperbolehkan menggunakan tanda baca. Jika menggunakan tanda baca maka fungsi kalian akan error dan tidak akan bisa dijalankan atau dieksekusi pada sebuah program.

Untuk underscore masih bisa digunakan sih namun hal ini juga tidak disarankan oleh beberapa ahli karena dirasa akan membingungkan orang lain yang membaca kode tersebut. 

Hindari Penggunaan Keywords yang Sudah Ada

Peraturan ketiga adalah pastikan menggunakan nama yang unik serta bukan kata yang mengandung unsur bahasa pemrograman yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk lebih memperjelas program agar tidak salah paham dengan keywords yang sudah dikenali sebelumnya.

Ciri-ciri Function

Berikut ini ciri-ciri function yang paling menonjol pada kode kalian:

Memiliki Nama Function yang Unik

Ciri pertama adalah function memiliki nama yang unik yang menyesuaikan tugas atau tujuan dari function tersebut. Kalian bebas sih untuk mendefinisikan nama dari sebuah function, asalkan tidak melanggar aturan penulisan yang telah dijelaskan di atas.

Penulisan nama dalam function biasanya diikuti tanda kurung yang berisikan parameter dari sebuah function.

Nama function yang unik membuat seorang developer yang bekerja di dalam tim dapat lebih mudah menyampaikan pesan dari sebuah algoritma kode kepada rekan satu timnya dan dapat meningkatkan efisiensi dalam bekerja.

Parameter

Ciri kedua adalah memiliki tempat untuk menampung parameter. Parameter adalah nilai atau informasi yang diteruskan ke dalam suatu fungsi atau metode saat fungsi tersebut dipanggil.

Pada penulisannya, parameter terletak di dalam kurung di sebelah kanan nama function. Parameter bisa saja kosong atau bahkan lebih dari 1 parameter yang dapat menyesuaikan kebutuhkan dari function yang telah dibuat. 

Parameter biasanya akan digunakan di dalam function untuk menggambarkan nilai dari sebuah data yang nantinya akan diisi saat function tersebut dipanggil. 

Memiliki Nilai Pengembalian

Ciri selanjutnya adalah memiliki nilai pengembalian atau “return”. Pada saat membuat function, pasti memiliki ekspektasi output dari function kalian. Kalian bisa menggunakan keyword return” untuk menentukan apa yang menjadi nilai pengembalian pada function tersebut saat dipanggil.

Reusable

Ciri keempat function adalah algoritma yang ada di dalam sebuah function dapat digunakan kembali atau reusable. Penggunaan function biasanya tak terlalu spesifik pada data-data tertentu sih karena function memiliki parameter sebagai penggambaran sebuah data.

Meski membuat function pada sebuah kasus berbeda, jika proses pada logika pemrogramannya sama, maka bisa menggunakan function yang sudah dibuat sebelumnya.

Dapat Dipanggil atau Dideklarasikan

Ciri selanjutnya adalah function dapat dipanggil dan dideklarasikan. Anyway, untuk menjalankan sebuah function, kalian harus memanggil function tersebut secara terpisah (masih di dalam dokumen yang sama) di luar function yang telah dibuat.

FYI, sebuah function juga dapat dideklarasikan dengan tujuan memisahkan definisi function dari tempat function dipanggil.

Contoh Function pada PHP

<?php

// menghitung total harga

function calculateTotalPrice($quantity, $pricePerUnit) {

$total = $quantity * $pricePerUnit;

return $total;

}

 

// Memanggil fungsi dengan input nilai parameter

$quantity = 5;

$pricePerUnit = 10;

$totalPrice = calculateTotalPrice($quantity, $pricePerUnit);

 

// Menampilkan hasil

echo “Total Price: $” . $totalPr

 

Fungsi di atas merupakan contoh sederhana fungsi pada PHP tetapi konsepnya dapat diaplikasikan pada fungsi yang lebih kompleks dengan lebih banyak logika atau tugas tertentu.

Fungsi pada PHP membantu dalam memecah program menjadi unit yang lebih kecil dan dapat digunakan kembali di berbagai bagian program.

Pada Deklarasi Fungsi (function calculateTotalPrice($quantity, $pricePerUnit) {…}), Fungsi calculateTotalPrice menerima dua parameter, yaitu $quantity dan $pricePerUnit.

Selanjutnya akan masuk ke dalam isi fungsi. Di dalam fungsi, dilakukan perhitungan total harga dengan mengalikan kuantitas ($quantity) dengan harga perunit ($pricePerUnit).

Lalu, hasil dari perhitungan disimpan dalam variabel $total. Kemudian nilai $total dikembalikan menggunakan pernyataan return sebagai nilai pengembalian.

Untuk mengeksekusi fungsi maka dibutuhkan Panggilan Fungsi ($totalPrice = calculateTotalPrice($quantity, $pricePerUnit);).

Selanjutnya untuk menampilkan, akan digunakan echo dengan variabel $totalPrice yang telah dideklarasikan sebelumnya.

Lalu, Kapan sih Kita Harus Menggunakan Function?

Penggunaan function dapat diaplikasikan jika ingin membuat sebuah program yang terdiri dari 2 atau lebih logika pemrograman dan membutuhkan algoritma yang dapat digunakan atau dipanggil berkali-kali atau memiliki tingkat daur ulang yang tinggi.

Kalian juga akan membutuhkan fungsi pada PHP saat memiliki data yang masif serta beraneka ragam. Nah, untuk memudahkan hal tersebut, kalian bisa menerapkan fungsi agar dokumentasi kode dapat dibaca dengan mudah.

Oia, sebagian besar para developer pasti mereka memiliki portofolio yang berkaitan dengan website dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sebab, dengan website maka kemampuan seorang developer dapat dibuktikan atau diukur kapabilitasnya.

Nah, untuk mendukung performa website kalian nih, yuk gunakan VPS Jetorbit agar memiliki performa yang optimal.

Semoga bermanfaat 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 4 / 5. Jumlah rate 1

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Pilot

Drove Jetorbit to be the best technology solution for business every human on planet.

Bagikan:

Leave a Comment